Ada data menarik tercantum dalam Report Spam Evolution 2111 dari
Kaspersky Lab. Penghasil spam di dunia berubah cepat. Kalau tahun lalu
AS duduk di peringkat atas, tahun ini negeri paman Sam itu tak ada dalam
daftar Kaspersky. Posisinya digantikan oleh India yang tahun lalu duduk
di nomor dua.
Yang unik, Indonesia kini hadir di nomor tiga, setelah Brazil. Ini
berarti posisi Indonesia naik cepat. Sebab tahun 2010, Indonesia duduk
di peringkat 16. Sementara Brazil tahun sebelumnya ada di peringkat 5.
Namun secara regional, Asia, Amerika Latin dan Eropa Timur tetap
merupakan penghasil utama junk mail.
“Seperti terlihat di negara-negara berkembang, koneksi Internet yang
bagus ditambah rendahnya pengetahuan komputer dan ketiadaan peraturan
anti-spam sangat menarik bagi pemilik bot. Itulah sebabnya ancaman
seperti ini membutuhkan respon yang komprehensif dengan memberi
perhatian khusus pada pendidikan mengenai keamanan TI,” kata Darya
Gudkova, Kepala Analisa Konten dan Penelitian Kaspersky Lab dalam rilis
persnya.
Berita baiknya, jumlah spam menurun menjadi 80,26%. Berita buruknya,
jenis spam kian berbahaya dan memanfaatkan social engineering. Spam bisa
saja seakan-akan berasal dari badan pemerintah resmi atau layanan
online dengan tajuk penawaran khusus, ancaman untuk menutup akses
beberapa akun online, tawaran tiket elektronik, sampai petunjuk
penyelamatan password e-mail. Topik-topik hangat seperti Gempa di
Jepang, kematian pemimpin Libya Muammar Gaddafi dan kematian Kim Jong-il
dari Korea Utara juga dimanfaatkan untuk spam yang dikenal sebagai Nigerian scam.
Tahun lalu, spear phishing meruyak. Ini adalah spam yang menyasar
kelompok pengguna tertentu dengan pesan yang berbeda untuk setiap
penerima. Tujuannya adalah mencuri detil login pengguna dan mendapatkan
akses atas layanan online, perbankan online, atau mencuri informasi
rahasia.
O ya, dalam laporannya Kaspersky juga menyebutkan situs YouTube
sebagai berpotensi terbesar dalam menyebarkan link berbahaya. Search
engine, termasuk Google dan Yandex, menjadi sumber resiko tertinggi
kedua pengantar ke situs terinfeksi.Sementara itu Facebook dan Vkontakte
banyak dipakai penyebar virus untuk menyebarkan konten yang berbahaya. Exploit pack masih menjadi senjata utama infeksi berbasis browser, yang memungkinkan penyebar virus melakukan penyebaran dengan cara drive-by tanpa si korban menyadari adanya serangan tersebut.
Sumber: http://www.tabloidpcplus.com/2012/03/berita-teknologi/duh-indonesia-penghasil-spam-dunia-no-3/